Saturday, August 8, 2009

Merdekakah kita

Merdekakah kita
Bila kita menyanyikan
lagu tanggal 31 Ogos 1957
Sambil melaung
Merdeka, merdeka, merdeka
Sedangkan anak-anak kita
Masih terbelenggu dengan penjajahan budaya
Malam keramat menjadi tercemar
Dengan adegan yang mengaibkan

Merdekah kita
Bila anak-anak kita tidak tahu mengeja
Membaca tetapi tidak memahami
Bercerita tetapi tidak tahu apa temanya
Salah siapa?
Guru atau sistem pendidikan

Merdekakah kita
Bila anak-anak kita
Enggan berusaha
Tika di sekolah guru bertungkus lumus
Sedangkan mereka tidak kisah
akan masa depan mereka
Di mana harga diri mereka
Bila sahsiah diri
Ditinggalkan di belakang

Merdekakah kita
Jika mereka ini menjadi tonggak negara
Benteng pertahanan watan
Melaung kata-kata patrotisme
Sedang diri mereka entah di mana


Anak-anakku

Anak-anakku
Engkau bukan lahir dari rahimku
Namun ku letakkan engkau di dalam hatiku
Ku bajai ia dengan kasih sayang

Tapi mengapa engkau tidak mengerti
Bahawa aku menyayangimu
Biar berkali kau menyakiti
Tidak sekali aku meninggalkanmu

Ku khabarkan tentang trigonometri
Tentang kedudukan suatu objek
Berpandukan titik koordinat
Pembezaan membentuk satu kecerunan
Luas dan isipadu dari kalkulus
Sesekali aku menemani kalian
Mencari nilai logaritma
Hanya sekadar menekan butang kalkulator

Engkau masih bermain-main
Tidak betah memberi tumpuan
Lantaran ku ceritakan kisah tauladan
Buatmu menjadi panduan

Aku tidak tahu kenapa
Airmata ku mengalir
Membasahi pipi
Bila kalian memandangku
Sambil berkata maafkan kami cikgu

Bicara hati

Tatkala hati ingin berbicara
Ku ingin bicarakan kisah dahulu
Kisah salju yang membeku
Menghancurkan seluruh perasaan
Membenihkan prasangka dan dendam
Bibit kasih menjadi debu
Impian menjadi kaca bertebaran
Jiwa menjadi mayat yang kaku

Namun salju cair jua
Bila mentari muncul di ufuk timur
Hati seperti bunga- bunga kuncup
Mulai mekar mewangi
Bertebaranlah sang unggas mengelilinginya
Sambil bernyanyi dan bermesra

Rupanya sang unggas
Berirama sumbang
Tariannya amat sakit sekali
Sang bunga tidak mampu untuk bertahan
Rebah ke dua kalinya
Di manakah ia hendak letakkan kepercayaan
Bila kelukaanya semakin dalam
Maka salji membeku lagi
Beku yang tak pasti
Bila akan cairnya